UNGARAN, bhayangkaraperdana.com - Koperasi BMT Taruna Sejahtera Ungaran terlihat sangat ramai didatangi banyak orang, ternyata Puluhan nasabah tabungan datangi kantor pusat Koperasi BMT Taruna Sejahtera di Ungaran, Kabupaten Semarang, Mereka meminta tabungan dan depositonya untuk dapat dicairkan pada hari itu. Senin(15/3/2021).
Isroi (53) Warga Jombor Tuntang Kabupaten Semarang salah satu nasabah koperasi BMT saat ditanyai awak media mengatakan, " Kami minta agar BMT kembalikan uang kami, karena sudah setahun kami tidak bisa mengambil uang di tabungan kami ini," kata Isroi.
Isroi memiliki tabungan sekitar Rp 64 juta sudah sejak April 2020 selalu dijanjikan akan dikembalikan oleh pengurus BMT Taruna Sejahtera.
" Sudah tiga kali kami datang kesini tapi tidak pernah ada kejelasan kapan uang kami dikembalikan, yang ada hanya dijanji-janjikan uang akan dikembalikan," jelasnya.
Bramedika Kris Endira, SH. MH, Pengacara atau kuasa hukum nasabah koperasi BMT menyatakan, sejak Februari lalu kliennya sudah berusaha meminta uang tabungan sebesar Rp 200 juta. Namun hingga kini tidak pernah ada kejelasan kapan uang nasabah akan dikembalikan.
" Kami telah mendatangi dengan etika baik, mediasi juga kami usahakan. Jalur hukum berupa surat somasi sudah saya layangkan hingga tiga kali tapi tidak pernah ada etika baik dari BMT Taruna Sejahtera," katanya.
Bramedika setiap kali menemui pimpinan BMT Taruna Sejahtera selalu dijanji-janjikan akan dikembalikan. Namun tidak pernah ada realisasi kapan dikembalikan uang nasabah.
" Setiap kali kami datang selalu dijawab tidak ada uang, padahal kami sudah dijanjikan berulang kali akan dibayar," ujarnya.
Setiap kali didatangi, manajemen BMT selalu menyatakan pendemi Covid-19 ini menjadi alasan mengapa perputaran keuangan di BMT Taruna Sejahtera tidak lancar. " Pendemi selalu jadi alasan, karena pendemi peminjam tidak bisa membayar angsuran. Selain itu bidang usaha yang dijalankan BMT juga tidak dapat berjalan dengan baik," jelasnya.
Keributan pun terjadi saat nasabah usai menemui manajemen BMT Taruna Sejahtera. Seorang nasabah menangis histeris.
Ketika CEO BMT Taruna Sejahtera, Yahsun menyatakan pihaknya tidak dapat membayarkan uang tabungan yang telah dijanjikan pada Senin 15 Maret 2021. " Kalau mau minta tanggal Insya Allah akan kami bayar 15 Juni mendatang," ujar Yahsun
Namun nasabah enggan mendapatkan jawaban berupa janji-janji pembayaran. Nasabah minta untuk adanya aset yang dapat diserahkan pada nasabah sebagai jaminan untuk pembayaran tabungan.
Tidak lama karena adanya kericuhan jajaran Polres Semarang pun datang ke kantor BMT Taruna Sejahtera. Polisi berusaha menengahi permasalahan antara nasabah dan manajemen BMT Taruna Sejahtera. Namun rupanya juga tidak ada titik temu.
" Bapak Ibu sekarang bisa melakukan pengaduan dengan datang ke Polres Semarang untuk dapat mengadukan jumlah uang yang belum dibayarkan BMT," ungkap KBO Satreskrim Polres Semarang, Ipda Sudaryo.
Kasus ini pun saat ini ditangani oleh jajaran Satreakrim Polres Semarang untuk dilakukan pendalaman kasus. Dalam waktu dekat nasabah dan jajaran manajemen akan dipanggil oleh penyidik untuk memberikan keterangan. "Dalam waktu dekat akan kami panggil para nasabah dan manajemen untuk klarifikasi," ujarnya.(Arie B)