Audensi IPJT dengan Kepala Dinas Pertanian Grobogan bahas 3 Permasalahan.

.

Audensi IPJT dengan Kepala Dinas Pertanian Grobogan bahas 3 Permasalahan.

Kamis, 23 Desember 2021

 



Laporan. : Imam S | Kontributor.



GROBOGAN, bhayangkaraperdana.com - Bertempat di aula pertemuan kantor dinas Pertanian kabupaten Grobogan Selasa (21/12/2021).


Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan DR. Sunanto S. ST. MP menerima beberapa awak media yang tergabung dalam IPJT ( Insan Pers Jawa Tengah) DPC Kab Grobogan. 


Awak media baik cetak online serta TV YouTube diterima dengan penuh kekeluargaan oleh Plt Kepala Dinas Pertamian kabupaten Grobogan. 


Dalam pertemuan tersebut ada beberapa yang ditanyakan serta didiakusikan persoalan pupuk di musim tanam pertama ( MT1) termasuk kebutuhan petani baik lahan tehnis, tadah hujan ataupun lahan dengan pengairan pompanisasi. 


Diterangkan oleh Plt Kepala Dinas Pertanian bahwa tahun 2021 ini kebutuhan pupuk urea terpenuhi 100%. Yaitu sebanyak 54 .000 Ton. Bahwa masih ada sisa 3.000 Ton. 

Hal ini disebabkan meskipun penggunaan pupuk urea ada pengurangan dosisnya petani dalam mengambil menggunakannya pupuk urea sudah tepat waktunya. 


Berbeda pada tahun 2020 Grobogan mendapatkan jatah pupuk urea 77.000 Ton akan tetapi masih mengalami kekurangan. 

Hal tersebut disebabkan ketika petani mengambil pupuk semua diambilnya sehingga kurat terkontrol penggunaan nya. 


Hal tersebut bisa dimaklumi. 

Pasalnya kebutuhan pupuk petani sudah sesuai RDKK dan pengambilan sebuai nama petani atau by name yang sudah ada pada daftar RDKK. 


Sunanto juga menjelaskan bahwa MT 1 petani mendapatkan jatah pupuk urea sebanyak 150 kg dalam 1 hektarnya. 


Sedangkan untuk mengimbangi kebutuhan tanaman diberikan tambahan pupuk petro organik. 

Untuk Grobogan distributor menggunakan pupuk petrokimia Gresik. 


Kegiatan audensi berjalan dengan lancar serta tetap menggunakan prokes. Untuk bantuan alat Pertanian, tahun ini proposal yang disetujui ada sebanyak 30 unik alat traktor. Dan Combi hanya dapat 4 unit. 


Meskipun demikian Sunanto menghimbau agar petani penerima bantuan bisa digunakan sebaik - baiknya secara bergantian sesuai kebutuhan lahan pertanian. 

Tidak kalah menarik nya dalam audensi juga dibahas soal lahan pertanian yang dibeberapa tempat mengalami alih fungsi karena Grobogan juga mulai  dilirik investor untuk mendirikan perusahaan sehingga perlu kajian tata ruang dan tata wilayah atau RT RW secara jelas. 


" Sesuai dengan program nasional tentang ketahanan pangan nasional, Kabupaten Grobogan termasuk lumbung padi nasional . Untuk itu lahan pertanian sesuai ambang aman seluas 71.949 Ha tetap dipertahankan sebagai lahan pertanian, " terang Sunanto. 


Kabupaten Grobogan mampu memproduksi beras mencapai 350.000 Ton dalam sekali musim tanam dengan luas areal tanam 50.000 Ha. Sehingga oleh Kementrian Pertanian kabupaten Grobogan banyak mendapatkan penghargaan dan prestasi di bidang pertanian.