Seorang Warga Asal Klaten ditemukan Tewas di Bandungan, diduga Karena Overdosis Minuman Keras

.

Seorang Warga Asal Klaten ditemukan Tewas di Bandungan, diduga Karena Overdosis Minuman Keras

Jumat, 02 Desember 2022

 


UNGARAN, Bhayangkaraperdana.com - Diduga karena overdosis minuman keras, seorang warga Klaten berinisial BS (49th) ditemukan tewas di salah satu kamar hotel di Kec. Bandungan Kab. Semarang pada Kamis sore (01/12/2022).



Menurut keterangan yang didapat dari rekan korban pada saat olah TKP bersama Kasat Reskrim AKP Kresnawan Hussein SIK. MA. yang juga didampingi oleh Kapolsek Bandungan Iptu A. Rambe STrK. MH., disampaikan bahwa pada Rabu malam pukul 19.00 WIB korban datang ke Bandungan bersama 2 rekannya yaitu Ony (39th) warga Depok dan Aan (45th) warga Ungaran Barat.



Selanjutnya korban bersama 2 rekannya melakukan pesta miras di salah satu kamar hotel hingga pukul 22.00 WIB dan melanjutkan pesta miras lagi di salah satu tempat hiburan karaoke hingga pukul 01.00 WIB. Setelah itu,  korban dan 2 rekannya kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.



Keesokan harinya, Kamis (01/12/2022) sekitar pukul 11.00 WIB, salah satu rekan korban yang bernama Ony masuk ke kamar korban untuk membangunkan korban, namun korban ditemukan sudah tidak bergerak. Kemudian Ony menyampaikan ke rekan korban lainnya yaitu Aan tentang kondisi korban dan selanjutnya kedua rekan korban tersebut melapor ke petugas hotel dan laporan diteruskan kepada Polsek Bandungan.



Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika H A, SIK, MH., saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa benar ada temuan kejadian orang meninggal yang diduga overdosis minuman keras. 

"Saat ini Kasat Reskrim, Kapolsek Bandungan dan Unit Inafis sudah berada di lokasi untuk melakukan olah TKP." Ungkapnya. 



Dari hasil olah TKP di lokasi dengan melibatkan tim Inafis Polres dan Tim Kesehatan Kec. Bandungan, diperoleh kesimpulan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. 

Kasat Reskrim AKP Kresnawan Hussein SIK. MA.,  menerangkan, " Untuk meyakinkan bahwa korban meninggal tanpa ada  tindak kekerasan, jenazah korban kami bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan. Dan hasilnya pada saat visum luar, dugaan awal korban meninggal karena overdosis minuman keras".




"Untuk selanjutnya, karena keluarga korban menolak adanya tindakan autopsi yang disertai dengan surat pernyataan, jenazah korban langsung kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan." pungkasnya. (Dita)