Gubernur Jawa Tengah Ingatkan : Fokus Pada Penekanan Stunting dan Maksimalkan Penggunaan Dana Desa.

.

Gubernur Jawa Tengah Ingatkan : Fokus Pada Penekanan Stunting dan Maksimalkan Penggunaan Dana Desa.

Rabu, 24 Mei 2023

 


UNGARAN, bhayangkaraperdana.com - Halal Bihalal Pemerintah Kabupaten Semarang dan Gubernur Jawa Tengah  Bersama Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, Kepala Desa/Lurah/Perangkat Desa, BPD Dan LKMK Se Kabupaten Semarang dengan tema, " Merajut Silahturahmi Mewujudkan Kabupaten Semarang Berdikari."


Acara diselenggarakan di Gor Pandanaran Wujil Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/5/2023) Siang.


Turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Forkopimda, Forkopincam, Desa/Lurah/Perangkat Desa/BPD Dan LKMK Se Kabupaten Semarang.


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menekankan untuk Pemerintah Kabupaten Semarang untuk terus bisa menekan angka stunting dan mengentaskan angka kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Semarang.


Lebih lanjut Ganjar menyampaikan bahwa ia senang bisa menjalin silaturahmi kepada Kades di Kabupaten Semarang yang disebutnya selalu aktif memberikan aspirasi untuk kemajuan desa di wilayah Kabupaten Semarang kepada dirinya.


" Senang ya bisa bersilaturahmi dengan teman-teman Kades di Kabupaten Semarang, karena mereka ini sering datang ke rumah dinas untuk berbicara dan menyampaikan aspirasi mereka untuk kemajuan desa di wilayah Kabupaten Semarang," kata Ganjar saat di temui awak media bhayangkaraperdana.com usai acara.


" Tidak hanya soal aspirasi, tapi juga mereka Kades di Kabupaten Semarang ini juga sering menyampaikan atau berbicara soal perbaikan desa dengan segala kreatifitasnya dan inovasi yang banyak sehingga membuat desa-desa di Kabupaten Semarang ini menjadi yang terbagus di Jawa Tengah," tambahnya


Dengan demikian, lanjut Ganjar ia menitipkan sebuah PR untuk kedepannya bisa jauh lebih ditekan kembali soal mengentaskan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.


" Sehingga saya titipkan PR untuk kembali bisa menekan angka stunting dan semakin bisa mengentaskan angka kemiskinan ekstrem termasuk pemerintah dalam level desa ayo terus kita laksanakan dalam pengentasan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Semarang ini," jelas pria yang dicalonkan menjadi Presiden 2024 dari PDI Perjuangan itu.


" Dan tentunya apa yang sudah dilakukan saat ini hasilnya kedepan bisa semakin lebih baik lagi, dengan demikian tidak hanya input-nya saja tapi output ke masyarakat juga semakin lebih diterima masyarakat Kabupaten Semarang," jelasnya


Hal itu berlandaskan pada bantuan keuangan yang telah digelontorkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng kepada desa-desa yang ada di Jawa Tengah angkanya mencapai triliun rupiah.


" Hal ini karena bantuan keuangan yang kita berikan kepada desa di Jawa Tengah ini nilainya triliunan, termasuk diantaranta untuk desa-desa di Kabupaten Semarang, dan saya senang kades ini menggunakan dana desa secara cerdas dengan berbagai program," lanjut Ganjar.


Beberapa program desa yang menggunakan anggaran dana desa, yang disampaikan Ganjar diantaranya untuk pemberdayaan, pembangunan fisik, dan pengembangan pariwisata.


" Dan itulah yang membuat desa-desa di Kabupaten Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya," ujar Ganjar Pranowo.


Sebelumnya, dikatakan Ganjar Pranowo pada sambutannya, ia berharap bantuan keuangan yang diberikan Pemprov Jateng yang nominalnya mencapai triliunan rupiah itu bisa digunakan secara maksimal untuk membangun desa dan masyarakat di sekitar desa tersebut.


Tidak hanya itu, Ganjar juga menekankan untuk ketertiban administrasi laporan penggunaan anggaran yang diberikan itu.


" Karena apa saya sampaikan disini, saat ini ada sekitar Rp 600 miliar yang belum dilaporkan sama saya untuk penggunaan anggaran keuangan ini se Jawa Tengah. Jadi saya mohon bapak ibu hal-hal seperti ini semoga tidak terjadi di Kabupaten Semarang," tegasnya.


" Saya harap ketika anggaran itu kami berikan secara cepat ya laporannya ke saya juga bisa cepat begitu ya, karena di Jawa Tengah ini jumlahnya ada Rp 600 miliar yang belum dilaporkan," pungkasnya. (Arie B)