Jelang Hari Raya Idul Adha Tahun 2023 Sejumlah Hewan Kurban di Pasar Hewan Ambarawa Diperiksa Kesehatannya.

.

Jelang Hari Raya Idul Adha Tahun 2023 Sejumlah Hewan Kurban di Pasar Hewan Ambarawa Diperiksa Kesehatannya.

Selasa, 27 Juni 2023
Ket. Foto: Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) dan Forkompimda Kabupaten Semarang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan sapi dan kambing yang akan di jual untuk keperluan hewan kurban pada Idul Adha 2023.(foto:arie/istimewa)


 SEMARANG, bhayangkaraperdana.com - Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) dan Forkompimda Kabupaten Semarang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan sapi dan kambing yang akan di jual untuk keperluan hewan kurban pada Idul Adha 2023 di Pasar Hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin (26/6/2023).


Kegiatan pemeriksaan hewan tersebut ditujukan untuk mengetahui serta memastikan ada tidaknya hewan kurban ini terindikasi terjangkit penyakit PMK dan LSD menjelang hari raya Idul Adha 2023.


Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Semarang, Wigati Sunu bahwa pemeriksaan hewan kurban atau hewan ternak tersebut memang rutin dilakukan setiap tahunnya.


" Terutama mendekati hari raya Idul Adha pemeriksaan kesehatan dilakukan pada setiap hewan ternak baik sapi maupun kambing yang masuk ke pasar hewan ini," katanya


Lebih lanjut pihaknya menjelaskan jika kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan ini dilakukan untuk mengantisipasi tidak adanya hewan-hewan ternak tersebut yang terjangkit penyakit PMK maupun LSD.


" Meski demikian bisa dikatakan di Kabupaten Semarang ini bisa disebut zero kasus LSD dan PMK. Jadi kegiatan ini untuk antisipasi supaya hewan-hewan yang difungsikan untuk kurban ini betul-betul hewan yang sehat," jelas Sunu.


Sunu juga mengungkapkan, bahwa lalu lintas hewan-hewan ternak ini juga menjadi perhatian. Hal ini dikarenakan hewan-hewan ternak yang ada di Pasar Hewan Ambarawa ini datang dari berbagai wilayah lainnya.


" Seperti dari Temanggung, Magelang, Boyolali, hingga dari Klaten. Oleh karena itu petugas-petugas kami juga melakukan pemeriksaan terhadap yang baru masuk ke wilayah Kabupaten Semarang ini," bebernya.


Disisi lain, diungkapkan oleh Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno bahwa pemeriksaan tersebut tidak hanya dilihat dari morfologi atau tubuh hewan ternak saja.


" Tapi juga dilakukan pemeriksaan dari ear tag yang dipasang dimana ear tag itu berisi barcode sebagai tanda apakah hewan ternak sudah melakukan vaksinasi atau belum," sebutnya.


Dengan demikian, masyarakat akan jauh lebih tenang dan nyaman apabila membeli hewan ternak untuk kurban nantinya, lanjutnya pilihlah yang ada ear tag tersebut.


Sementara itu dikatakan oleh Kepala UPTD Pasar Hewan dan Rumah Pemotongan Ambarawa, M Hidayat bahwa menjelang hari raya Idul Adha 2023 ini jumlah hewan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Ambarawa mengalami penurunan.


" Meski demikian, mulai 11 Juni lalu jumlah hewan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Ambarawa ini mulai meningkat. Tercatat ada hewan sapi sejumlah 462 sedangkan kambing mencapai kunjunganya 911 ekor," bebernya.


Lebih lanjut ia juga kembali mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan hewan ternak di Pasar Hewan Ambarawa mengalami naik turun, mengingat hal itu disebabkan saat ini banyak peternak hewan sapi dan kambing menjual hewan ternaknya melalui online.


"Dengan demikian ini berimbas kepada kunjungan hewan ke Pasar Hewan Ambarawa ini. Dan untuk harga, selama dua kali Pasar Pon di Pasar Hewan ini cenderung menurun harganya karena pembeli dari luar kota jarang ke datang ke sini. Harganya untuk sapi Rp 21 juta sampai Rp 24 juta. Sedangkan kambing bervariasi mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 5 juta," jelasnya.


Sedangkan untuk pengunjung pun juga bervariasi yang datang ke pasar yang biasa disebut dengan Pasar Pon itu.


" Yang datang biasanya memang dari wilayah Kabupaten Semarang sendiri, tapi jelang Idul Adha 2023 ini ada pengunjung datang dari Kendal, Temanggung, dan pengunjung dari wilayan lainnya," tukasnya.


Ditanya soal kasus penyakit PMK dan LSD, Hidayat berharap usai adanya penyakit tersebut saat ini sudah bisa teratasi sehingga para peternak ini bisa berjualan secara leluasa.


" Ya dengan pandemi PMK dan LSD ini busa teratasi maka peternak ini bisa berjualan secara leluasa dan nyaman, dengan demikian kami dari pihak pasar bisa menyajikan hewan ternak yang aman di konsumsi masyarakat," pungkasnya.(Arie B)